ATCS yang diterapkan di kota solo, dikendalikan di CC Rom di Kantor DLLAJ Kota Surakarta dket Stadion Manahan. Ruangan yang berukuran 4 x 5 meter didalamnya berisi :
- peta dinding yang menunjukkan ruas jalan di seluruh kota Surakarta yang terjangkau ATCS.
- sebuah televisi layar besar yang menggambarkan situasi terkini hadil bidikan kamera di tiap ATCS.
- 2 perangkat komputer pengendali kamera serta dan pengatur timer di yiap APIL (traffic light)
- Saluran telepon Hotline dengan nomor (0271) 7096111
Dalam operasionalnya terdapat 2 petugas pengendali yang gaweannya tiap detik adalah duduk didepan komputer. Sangat efektif karena situasi dan kondisi lalu lintas yang terpantau ATCS dapat diatur melalui CC Room apabila ada suatu kondisi tertentu yang cenderung mengakibatkan kemacetan seperti demonstrasi dan tamu penting.
Yang membanggakan lagi adalah ternyata peralatan dan teknologi yang dipakai adalah produk anak bangsa sendiri.
Secara gampang dapat digambarkan bahwa ATCS terdiri dari down counter atau timer, kamera, video message system (VMS) dan public announcer. Untuk mengantisipasi padamnya arus listrik dari PLN maka disediakan baterai cadangan.
Saat ini di Indonesia baru ada 5 kota pemakai ATCS yaitu, Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam dan Surakarta. Dan berdasar catatan dari pihak terkait, terdapat penurunan angka kecelakaan di wilayah yang menerapkan ATCS.
Emang bener, bila dijalan raya mendekati trafiic light yang tidak ada timer, maunya cepet2 biar gak keduluan lampu merah. Beda rasanya kalo ada timernya, kita dari jauh udah tahu ada berapa detik lampu merah, hijau dan kuning akan menyala.
Kapan ya ... Kota Semarang tercinta menerapkan ATCS ... ?????
- peta dinding yang menunjukkan ruas jalan di seluruh kota Surakarta yang terjangkau ATCS.
- sebuah televisi layar besar yang menggambarkan situasi terkini hadil bidikan kamera di tiap ATCS.
- 2 perangkat komputer pengendali kamera serta dan pengatur timer di yiap APIL (traffic light)
- Saluran telepon Hotline dengan nomor (0271) 7096111
Dalam operasionalnya terdapat 2 petugas pengendali yang gaweannya tiap detik adalah duduk didepan komputer. Sangat efektif karena situasi dan kondisi lalu lintas yang terpantau ATCS dapat diatur melalui CC Room apabila ada suatu kondisi tertentu yang cenderung mengakibatkan kemacetan seperti demonstrasi dan tamu penting.
Yang membanggakan lagi adalah ternyata peralatan dan teknologi yang dipakai adalah produk anak bangsa sendiri.
Secara gampang dapat digambarkan bahwa ATCS terdiri dari down counter atau timer, kamera, video message system (VMS) dan public announcer. Untuk mengantisipasi padamnya arus listrik dari PLN maka disediakan baterai cadangan.
Saat ini di Indonesia baru ada 5 kota pemakai ATCS yaitu, Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam dan Surakarta. Dan berdasar catatan dari pihak terkait, terdapat penurunan angka kecelakaan di wilayah yang menerapkan ATCS.
Emang bener, bila dijalan raya mendekati trafiic light yang tidak ada timer, maunya cepet2 biar gak keduluan lampu merah. Beda rasanya kalo ada timernya, kita dari jauh udah tahu ada berapa detik lampu merah, hijau dan kuning akan menyala.
Kapan ya ... Kota Semarang tercinta menerapkan ATCS ... ?????
0 comments:
Post a Comment